MITOS DAN PENGETAHUAN
Pada Mulanya Manusia Menerima Mitos Sebagai Sumber
Pengetahuan
ARTIKEL
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu
Kealaman Dasar (IKD) semester II
Dosen Pengampu : Ir.H.Abdus Salam, M.P
Disusun Oleh :
Sulis
Wahyuningtyas
NIM
: 13034060058
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
ISLAM JEMBER
2014
Mungkin
kita sudah banyak mengetahui mengenai mitos-mitos didaerah kita atau bahkan di
luar daerah kita. Mitos-mitos tersebut sangat terkenal karena mengenai
asal-usul tempat, larangan atau pantangan dan kepercayaan yang ada pada penduduk
setempat. Seperti menurut C.A. Van Peursen bahwa mitos adalah suatu cerita yang
memberikan pedoman atau arah tertentu kepada sekelompok orang atau pengetahuan
yang diperoleh melalui pengalaman dan pemikiran sederhana serta dikaitkan
dengan kepercayaan akan adanya kekuatan gaib.
Salah
satu ciri manusia adalah mempunyai rasa ingin tahu tentang benda dan peristiwa
yang terjadi di sekitarnya termasuk juga in gin tahu tentang diri sendiri.rasa
ingin tahulah yang membuat manusia untuk memahami dan menjelaskan gejala-gejala
alam yang terjadi disekitarnya baik yang makrokosmos dan mikrokosmos, serta
berusaha memcahkan masalah yang sedang dihadapi.
Rasa
ingin tahu manusia yang hanya berbekal panca indera akhirnya menghasilkan ilmu
pengetahuan yang terbatas. Rasa ingin tahu manusia ternyata tidak dapat
terpuaskan atas dasar pengamatan maupun pengalamannya saja untuk memuaskan
pikirannya. Manusia mereka-reka sendiri jawabannya untuk memuaskan pemikiran
dan rasa ingin tahunya.
Munculah
pengetahuan yang disebut mitos yang merupakan gabungan pengalamn dan
kepercayaan. Alat indera manusia yang menyebabkan mitos antara lain :
a. Alat
Penglihatan
Banyak
benda yang bergerak begitu cepat yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang
manusia. Begitu juga dengan benda yang dilihat terlalu jauh, maka mata tidak
mampu untuk melihatnya.
b. Alat
Pendengaran
Pendengaran
manusia terbatas pada getaran yang mempunyai frekuensi dari 30 sampai 30.000
per detik. Getaran dibawah dan diatas batas frekuensi tersebut tidak mampu
didengar manusia.
c. Alat
Pencium dan Pengecap
Manusia
hanya bisa membedakan 4 jenis rasa, yaitu manis, masam, asin, dan pahit. Bau
seperti parfum dan bau-bauan yang lain dapat dikenal oleh hidung bila
konsentrasinya lebih dari sepersepuluh juta bagian.
d. Alat
Perasa
Alat
perasa manusia pada kulit manusia dapat membedakan panas dan dingin, namun
sangat relatif sehingga tidak bisa dipakai sebagai alat ukur atau alat
observasi yang tepat
Mitos
itu dapat diterima oleh masyarakat pada masa itu karena :
a. Keterbatasan
ilmu pengetahuan yang disebabkan keterbatasan penginderaan baik langsung maupun
dengan alat
b. Keterbatasan
penalaran manusia pada masa itu
c. Hasrat
ingin tahunya ingin dipenuhi
Menurut
Auguste Comte (1798-1857 M), dalam sejarah perkembangan jiwa manusia, baik
sebagai individu maupun sebagai keseluruhan, berlangsung dalam tiga tahap:
1. Tahap
teologi atau fiktif atau metafisika, manusia berusaha mencari sebab yang
pertama dan tujuan akhir dari segala sesuatu, dan selalu dihubungkan dengan
kekuatan gaib.
2. Tahap
filsafat atau tahap abstrak, tahap dimana manusia masih tetap mencari sebab
utama dan tujuan akhir, tetapi tidak menyandarkan diri pada kekuatan gaib.
3. Tahap
positif atau ilmiah riil, tahap dimana manusia telah mampu berpikir secara
positif dan riil, atas dasar pengetahuan yang telah dicapainya yang
dikembangkan secara positif melalui pengamatan, percobaan dan perbandingan.
Manusia
menciptakan dongeng-dongeng pada tahap teologi bertujuan untuk menjawab rasa
ingin tahunya dengan kemampuan yaang terbatas. Karena kemampuan berpikir
manusia makin maju dan dilengkapi alat-alat yang sudah canggih manusia
cenderung meninggalkan dongeng dan legenda dan berpikir secara rasional dengan
akal sehatnya.
Jadi,
perkembangan alam pikiran manusia sampai dengan kelahiran ilmu pengetahuan
alamsebagai ilmu yang mantap melalui 4 tahap, yaitu tahap mitos, tahap
penalaran, tahap pengalaman dari percobaan, dan akhirnya tahap metode keilmuan.
DAFTAR PUSTAKA
Mas’ud, ibnu, H.Drs.dkk.1998.Ilmu Alamiah Dasar.Pustaka Setia:Bandung
Dosen mata kuliah IAD, Diktat Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah
Al-Ishlah Bondowoso.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar